Sabtu, 26 Desember 2009

Persiapan Panjang, Benahi Semua Lini

Batal melawan Persikad Depok besok (27/12), kubu Gresik United (GU) langsung menatap pertandingan selanjutnya. Yakni, menjamu Persikota Tangerang pada 31 Desember nanti. Laga kandang tersebut menjadi kesempatan bagi GU untuk membalas dua kekalahan yang mereka alami pada dua away terakhir.
Ya, GU memang meraih hasil mengecewakan dalam dua laga terakhir. Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu kalah 0-2 oleh Deltras (16/12) dan digebuk 0-3 oleh Mitra Kukar (20/12).
Dari dua kekalahan tersebut, arsitek GU Sasi Kirono sudah mencatat sejumlah kelemahan timnya. ''Semua lini akan menjadi perhatian kami, baik koordinasi maupun organisasi permainan,'' ujarnya.
Pada laga terakhir menghadapi Mitra Kukar, Sasi menyatakan bahwa timnya sempat bermain apik. Tapi, para pemain depan GU sering membuang peluang yang didapat. ''Anak-anak kurang tenang memanfaatkan peluang,'' terangnya.
Permainan apik tersebut lantas sirna ketika gol pertama Mitra bersarang di gawang GU. Kerja sama tim Heri Purnomo dkk menjadi rusak. ''Mungkin, tim kami juga bermasalah dengan faktor mental,'' kata Sasi. Kondisi itu membuat Mitra Kukar dengan mudah menambah gol.
Terkait dengan beberapa permasalahan itu, Sasi mengatur program persiapan untuk menghadapi Persikota. Salah satunya adalah membangkitkan mental tanding para pemain GU. Hal itu dilakukan melalui diskusi dengan para pemain. Harapannya, kepercayaan diri para penggawa GU kembali bangkit. Selain itu, Sasi terus memoles kerja sama tim.
Dengan batalnya laga melawan Persikad, masa persiapan GU menghadapi Persikota menjadi lebih panjang. Setelah tiba dari Kutai Kertanegara pada Senin malam (21/12), mereka langsung berlatih keesokannya (22/12). Artinya, GU punya masa persiapan sembilan hari sebelum menjamu Persikota.

GU v Persikad Batal Dimainkan

Duel Gresik United (GU) kontra Persikad Depok yang rencananya diadakan Minggu (27/12) akhirnya batal terlaksana. Laga tersebut dipastikan tidak ada setelah pihak GU menerima pemberitahuan dari PT Liga Indonesia (PT LI). ''Kami tidak jadi bertanding. Surat peniadaan pertandingan dari PT LI kami terima tadi malam (23/12),'' kata Syafiqi M. Zain, manajer teknik GU, kepada Jawa Pos di lapangan Stadion Petrokimia, Gresik, kemarin (24/12).
Pertandingan tersebut ditiadakan sebagai imbas kegagalan Persikad menyelenggarakan laga melawan Persiba Bantul pada 22 Desember lalu. Sebelumnya, Persikad juga gagal melangsungkan pertandingan home melawan Pro Duta di Stadion Bima, Cirebon lalu (18/12).
Menurut Syafiqi, karena dua kegagalan tersebut, PT LI akhirnya mengakhiri perjalanan Persikad di Divisi Utama musim ini. Masalah poin bagaimana? ''Pihak komdis masih melakukan rapat mengenai keputusan (poin, Red) itu. Mungkin sebelum Minggu (27/12) sudah ada kepastian tentang poin itu, bahkan juga status Persikad di Divisi Utama,'' jelas Syafiqi.
Menurut dia, keputusan tersebut di satu sisi menguntungkan GU karena memberikan masa recovery panjang sebelum menjamu Persikota pada 31 Desember mendatang. Namun, di sisi lain juga merugikan GU. Sebab, kesempatan untuk meraih poin penuh di kandang sirna.
Sementara itu, keputusan peniadaan pertandingan tersebut tidak memengaruhi persiapan Laskar Joko Samudro -julukan GU. Para penggawa GU tetap berlatih rutin seperti biasa.''Meskipun tidak ada pertandingan, kami tetap berlatih. Selain itu, anak-anak mendapatkan tambahan latihan fisik yang dikombinasikan dengan teknik karena recovery mereka agak lama,'' kata asisten pelatih GU Zainal Abidin.
GU dipastikan kehilangan palang pintu asal Liberia Bernard Mamadou. Sebab, dia terkena akumulasi kartu kuning. Menurut Zainal, seandainya pertandingan melawan Persikad diputuskan GU menang WO, Mamadou bisa dimainkan melawan Persikota. Tetapi apabila tidak, bisa dipastikan Mamadou absen dalam pertandingan melawan Persikota.
Duel Gresik United (GU) kontra Persikad Depok yang rencananya diadakan Minggu (27/12) akhirnya batal terlaksana. Laga tersebut dipastikan tidak ada setelah pihak GU menerima pemberitahuan dari PT Liga Indonesia (PT LI). ''Kami tidak jadi bertanding. Surat peniadaan pertandingan dari PT LI kami terima tadi malam (23/12),'' kata Syafiqi M. Zain, manajer teknik GU, kepada Jawa Pos di lapangan Stadion Petrokimia, Gresik, kemarin (24/12).
Pertandingan tersebut ditiadakan sebagai imbas kegagalan Persikad menyelenggarakan laga melawan Persiba Bantul pada 22 Desember lalu. Sebelumnya, Persikad juga gagal melangsungkan pertandingan home melawan Pro Duta di Stadion Bima, Cirebon lalu (18/12).
Menurut Syafiqi, karena dua kegagalan tersebut, PT LI akhirnya mengakhiri perjalanan Persikad di Divisi Utama musim ini. Masalah poin bagaimana? ''Pihak komdis masih melakukan rapat mengenai keputusan (poin, Red) itu. Mungkin sebelum Minggu (27/12) sudah ada kepastian tentang poin itu, bahkan juga status Persikad di Divisi Utama,'' jelas Syafiqi.
Menurut dia, keputusan tersebut di satu sisi menguntungkan GU karena memberikan masa recovery panjang sebelum menjamu Persikota pada 31 Desember mendatang. Namun, di sisi lain juga merugikan GU. Sebab, kesempatan untuk meraih poin penuh di kandang sirna.
Sementara itu, keputusan peniadaan pertandingan tersebut tidak memengaruhi persiapan Laskar Joko Samudro -julukan GU. Para penggawa GU tetap berlatih rutin seperti biasa.''Meskipun tidak ada pertandingan, kami tetap berlatih. Selain itu, anak-anak mendapatkan tambahan latihan fisik yang dikombinasikan dengan teknik karena recovery mereka agak lama,'' kata asisten pelatih GU Zainal Abidin.
GU dipastikan kehilangan palang pintu asal Liberia Bernard Mamadou. Sebab, dia terkena akumulasi kartu kuning. Menurut Zainal, seandainya pertandingan melawan Persikad diputuskan GU menang WO, Mamadou bisa dimainkan melawan Persikota. Tetapi apabila tidak, bisa dipastikan Mamadou absen dalam pertandingan melawan Persikota. ( JP )

Senin, 21 Desember 2009

Mamadou Susul Ebus-Herman

GRESIK - Lawatan ke Tenggarong tidak hanya berbuah kekalahan bagi Gresik United (GU). Palang pintu andalan asal Liberia Bernard Mamadou mengalami cedera saat menghadapi tuan rumah Mitra Kutai Kartanegara di Stadion Rondong Demang Minggu lalu (20/12).
Mamadou m
emang tampil penuh dalam laga yang dimenangi Mitra dengan skor telak 3-0 tersebut. Tapi, dia turun dengan kondisi dipaksakan. Mamadou menyatakan sudah sakit sebelum pertandingan dimulai. Otot paha kirinya tertarik. Cedera yang sama dialami penyerang GU asal Nigeria Angel Ebus.
"Saya akan ke dokter. Harapannya, saya bisa tampil di pertandingan berikutnya," kata Mamadou. Selain Mamadou dan Ebus, pilar GU yang cedera adalah Herman Rhomansyah. Cedera lamanya di bagian engkel kambuh.
Selain itu, du
a kekalahan laga away terakhir, yakni melawan Deltras (16/12) dan Mitra, membuat pihak manajemen akan melakukan evaluasi. Mereka bakal mengumpulkan pelatih dan pemain.
"Kami akan bicarakan bersama untuk mengetahui kekurangan dan mendaftar kebutuhan-kebutuhan klub sebelum menghadapi laga di kandang," ungkap sumber Jawa Pos yang enggan disebut namanya.
Menurut dia, evaluasi itu bertujuan agar Laskar Joko Samudro -julukan GU- tidak hanya jago kandang. Laga terdekat GU adalah menjamu Persikad Depok pada 27 Desember.
Menyongsong laga tersebut, pelatih GU Sasi Kirono akan membenahi lini depan. Sebab, tukang gedornya sering membuang peluang dalam pertandingan melawan Mitra. "Anak-anak harusnya bisa menc
etak tiga gol. Sayang, mereka kurang bisa tenang. Selain itu, kami sedang tidak beruntung," ucapnya. ( JP )

Minggu, 20 Desember 2009

Kendala Penyelesaian Akhir

Kekalahan kembali menghampiri Gresik United (GU). Untuk kali keempat, tim asal Kota Pudak tersebut tumbang di laga away.
Kemarin (20/12), GU harus mengakui ketangguhan Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) 0-3 (0-2) pada pertandingan Divisi Utama 2009-2010 wilayah II di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Donasi tiga tersebut membuat Naga Mekes -julukan Mitra Kukar- menjauh dari dasar klasemen. Kini anak asuh Mustaqim tersebut naik ke posisi sembilan dengan koleksi tujuh poin dari enam kali pertandingan. Sebaliknya, kekalahan tersebut membuat Laskar Joko Samudro -julukan GU- melorot satu tingkat ke posisi sebelas.
Asisten Pelatih Gresik United Zainal Abidin mengakui keunggulan tuan rumah. "Permainan enak ditonton. Wasit tidak berat sebelah. Pertandingan berjalan fair play. Banyak peluang kedua tim. Sayang, kami tak mampu memaksimalkan, sedangkan Mitra bisa. Kami terkendala di penyelesaian akhir," ujar dia.
Menurut dia, determinasi Mitra di babak pertama hingga akhirnya unggul dua gol membuat pola permainan GU kacau. "Kami baru menemukan pola permainan di babak kedua. Tapi, karena penyelesaian akhir kurang, kami tidak bisa mencetak gol," ujar dia.

Ya, Mitra langsung menekan pertahanan GU sejak awal.

Baru tiga menit laga berjalan, sundulan striker Mitra Anderson Serges Pohos berhasil membobol gawang GU yang dijaga Usman Pribadi. Pada menit ke-28, Mitra kembali menambah gol lewat Eko Budiharto.
Memasuki babak kedua, sayap kanan Mitra Kukar Rendy Irwan berkali-kali menusuk pertahanan GU. Puncaknya, mantan pemain GU musim lalu tersebut dijatuhkan di kotak penalti sehingga wasit harus menunjuk titik putih. Leonardo Felicia, yang masuk menggantikan Munirul Islam, tak menyia-nyiakan peluang emas tersebut dan mengubah skor menjadi 3-0.
Manajer Mitra Kukar Fahmi Yusuf gembira dengan hasil itu. "Kami sudah mengetahui kekuatan Gresik United karena menonton pertandingannya beberapa waktu lalu. Kami menerapkan strategi menyerang dengan umpan-umpan silang ke Pohos," ujarnya setelah pertandingan.

Susunan Pemain:

MITRA KUKAR : 25-Agung Prasetyo (pg), 16-Widi Susanto, 21-Munirul Islam/15-Leonardo Felicia, 23-Miftachul Huda, 8-Rahmad Wahyudi, 22-Eko Budiharto, 19-Rendi Irwan, 7-Anindito Wahyu/4-Yahya Sosomar, 10-Anderson Serges Pohos, 27-Abunaw Cletus.

GRESIK UNITED : 19-Usman Pribadi (pg), 5-Bernard Mamadou, 6-Dedy Indra, 14-Fery Hadi, 22-Hariyadi Sanusi, 17-Heri Purnomo, 3-Lan Bastian/23-Mulyanan, 15- Khoirul Munif, 7-David Frestian/9-Khabib Syukron, 8-OJ Basile, 27-Ali Usman
( JP )

Sabtu, 19 Desember 2009

Kesempatan Tutup Defisit Point

Gresik United (GU) belum pernah mencuri poin di laga tandang. Anak asuh Sasi Kirono tersebut harus menelan kekalahan saat menghadapi tuan rumah PSIS Semarang (25/11), PPSM Magelang (28/11), dan Deltras (16/12).
Kesempatan memecahkan catatan buruk tersebut terbuka lebar. Laskar Joko Samudro -julukan GU- akan menjajal Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, sore ini (20/12). Itu disebabkan saat ini Mitra merupakan tim juru kunci wilayah II. Apalagi, di kandang sendiri, anak asuh Mustaqim tersebut pernah dikalahkan oleh Pro Duta dan terakhir ditahan imbang oleh Persidafon Dafonsoro.
''Setelah tiga kali kehilangan poin, saat ini kemungkinan terbaik untuk menutup defisit poin tandang itu,'' tegas Manajer Teknik GU Syafiqi M. Zain kemarin (19/12).
Sayang, pada laga melawan Mitra, kondisi dua palang pintu GU, Dedi Indra dan Bernard Mamadou, meragukan.
Pelatih GU Sasi Kirono akan melihat kondisi mereka. Jika tidak memungkinan, dua pemain itu bakal diparkir.
"Saya akan melihat kondisi terakhir keduanya sebelum pertandingan," jelas Sasi.
Hanya, ambisi memetik poin tersebut tidak semudah membalikkan tangan. Tuan rumah bertekad menyapu tiga poin kandang. Hal tersebut akan mengangkat posisi Mitra di klasemen sementara.
"Kami tidak ingin larut dalam kekecewaan karena ditahan Persidafon beberapa hari lalu. Optimistis itu pasti, apalagi kami bermain di kandang," terang Manajer Mitra Kukar Fahmi Yusuf.
Dia mengatakan, yang penting tidak hanya meraih tiga poin, tetapi juga membangkitkan kepercayaan diri pemain dalam mengarungi kompetisi.
Sementara itu, pemain Mitra berada dalam kondisi fit. Saat mereka menjamu Persidafon, tidak ada pemain yang terkena kartu. "Bermain di kandang, tim tentu harus bermain menyerang. Gresik juga tim kuat, tentu pelatih sudah menyiapkan strategi," lanjut dia.

Aligol jadi mesin gol GU

Gresik United (GU) punya mesin gol. Bukan Basuki atau Angel Ebus. Pemain tersebut malah lebih sering jadi pengganti. Dia adalah Ali Usman.
Ali Usman termasuk salah satu muka baru di Gresik United (GU) musim 2009-2010. Tapi, melihat komposisi yang ada, kansnya untuk masuk sebagai pemain inti sangat sulit.
Di lini depan, Laskar Joko Samudro memiliki tandem Basuki-Angel Ebus asal Nigeria. Hingga laga kelima, Ali pun masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti.
''Saya tidak pernah menuntut untuk menjadi pemain inti. Bergantung keinginan pelatih seperti apa, kami sebagai pemain harus menerima,'' kata Ali.
Bagi dia, kemenangan klub jauh lebih penting daripada menorehkan prestasi individu. Apalagi, sepak bola merupakan permainan tim yang mengandalkan kolektivitas.
''Cuma, saya senang jika GU bisa menang dan posisinya terangkat ke papan atas,'' ujarnya.
Jika melihat statistik, hingga matchday kelima, pemain yang musim lalu membela Arema tersebut tidak pernah diturunkan menjadi starter. Selain itu, Ali lebih banyak turun pada paro babak kedua.
''Paling lama, saya turun waktu pertandingan melawan Persis (12/12). Saat itu saya menggantikan Ebus (Angel Ebus, Red) yang cedera di awal babak pertama,'' kenangnya.
Meski hanya sebagai pengganti, dia ternyata mampu menjawab kepercayaan pelatih GU Sasi Kirono. Hingga pertandingan kelima Laskar Joko Samudro, penyerang berusia 27 tahun tersebut telah menceploskan lima Gol.
Itu jauh mengungguli GU Angel Ebus dan Basuki. Keduanya baru mencetak satu gol. Kontan saja dengan prestasinya tersebut, banyak temannya yang nyeletuk, ''Main sebentar saja golnya banyak."
Tapi, torehan lima gol tersebut tak membuatnya besar kepala. Bahkan, pemain yang juga pernah membela Persela Lamongan dan Persibo Bojonegoro tersebut menganggap semua itu karena faktor keberuntungan saja.
''Nasib saya sedang baik, makanya saya bisa memaksimalkan peluang dan mencetak gol,'' jelasnya.
Berbeda dengan striker pada umumnya, Ali tidak pernah menargetkan untuk mencetak beberapa gol dalam setiap pertandingan. Dia mencoba membiarkan semua berjalan apa adanya.
Nah, menurut dia, cara seperti itu justru lebih efektif. Ketika dirinya berusaha untuk menargetkan mencetak gol, yang terjadi justru sebaliknya.
''Sewaktu saya menargetkan untuk mencetak satu gol saja, justru hal itu tak terjadi. Ketika saya tidak pikirkan itu, hanya berpikir bagaimana bisa tampil maksimal, justru saya bisa mencetak gol,'' lanjut Ali.
Dia mengakui bahwa semua yang diraihnya di GU saat ini tidak bisa dilepaskan dari sikap manajemen. Manajemen di GU tidak terlalu menuntut dan menarget pemain untuk mencetak gol.
''Mereka (manajemen, Red) hanya meminta kami main maksimal dan selalu fight, itu saja. Jadi, kami merasa tidak terbebani,'' tuturnya.
Selain itu, dia tidak punya kiat khusus untuk terus mengasah kemampuannya. Pemain asal Lombok tersebut mengatakan hanya menuruti instruksi Sasi.

Sasi Benahi Kosentrasi

Kendala cedera masih terus membayangi Gresik United (GU). Jelang laga tandang melawan Mitra Kutai Kartanegara besok (20/12), satu lagi pemain GU terancam tidak bisa main. Dia adalah Dedi Indra. Kondisi pemain belakang GU itu masih meragukan. Meski begitu, Dedi tetap dibawa dalam tur ke Kalimantan.
Dedi mengalami cedera saat melawan Persis Solo (12/12). Tapi, dia tetap bermain saat menghadapi Deltras (16/12). "Sempat terasa nyeri, tapi masih bisa dikurangi dengan cara dibebet (dibalut, Red) perban," ujarnya.
Walau demikian, Dedi menegaskan siap diturunkan saat melawan Mitra. "Saya siap tampil meskipun masih sedikit nyeri. Ini demi GU," tandasnya.
Sementara itu, pelatih GU Sasi Kirono masih akan melihat kondisi terakhir Dedi. Sasi belum bisa memutuskan apakah bakal memainkan Dedi atau tidak. "Kita lihat hingga menjelang pertandingan besok (hari ini, Red). Tapi, dia mengaku, kondisinya sudah baikan dan siap tampil," jelas Sasi kemarin (18/12).
Jika Dedi tidak bisa diturunkan, kondisi Laskar Joko Samudro -julukan GU- benar-benar memprihatinkan. Sebab, dalam lawatan kali ini mereka hanya membawa 16 pemain. Sebelumnya, GU dipastikan tidak bisa memainkan Angel Ebus (striker) dan Herman Rhomansyah (gelandang) yang mengalami cedera.
Hari ini skuad GU akan melakukan uji lapangan sekaligus sesi latihan terakhir sebelum melawan Mitra. Salah satu fokus perhatian Sasi adalah membenahi konsentrasi pemainnya. Menurut dia, gol-gol yang menjebol gawang GU saat melawan Deltras lalu akibat menurunnya konsentarasi pemain.

Rabu, 16 Desember 2009

GU kalah, Ultras dikhianati

Tim Gresik United kembali tidak bisa memenangkan laga away diluar kandang tepatnya di Sidoarjo melawan Delta Putra Sidoarjo pada lanjutan Liga Indonesia Divisi Utama Kemarin Sore ( 16/12/09 ).
Diperkuat dua pemain yang baru sembuh dari cedera, M. Khusen dan Fachruddin, Deltras tampil dominan. Sepanjang 45 menit pertama, pertahanan GU dipaksa bekerja keras. Basuki dkk tak berhasil mendekati gawang tuan rumah yang dikawal Dwi Kuswanto.
Namun, Deltras sulit membongkar rapatnya barisan pertahanan Gresik United yang dimotori Bernard Mamadou. Absennya gelandang Sackie Doe yang masih cedera membuat serangan tuan rumah monoton.Masuknya Satyo membuat serangan Deltras makin bervariasi. Tuan rumah kian gencar menyerang.
Puncaknya terjadi pada menit ke-60. Deltras mendapatkan hadiah free kick setelah Kaimu diganjal oleh salah seorang pemain GU. Fachruddin, yang menjadi eksekutor free kick mengirim umpan matang ke kotak penalti GU. Umpan tersebut mampu ditanduk Kaimu dan menjadi gol.
Gol kedua Deltras juga berawal dari pelanggaran di barisan pertahanan GU. Menerima sodoran dari bola mati, Fery Aman Saragih berhasil membawa bola ke dalam kotak penalti. Dia melewati dua pemain lawan dan mengirimkan umpan matang yang tidak disia-siakan Satyo.
Sasi Kirono, pelatih GU, menyayangkan kepemimpinan wasit yang kerap merugikan timnya. "Saya tidak mau komentar banyak. Anda bisa nilai sendiri," cetus dia.
Dilain pihak superter Gresik United ( Ultras Mania ) yang notabennya adalah saudara tua dari suporter Deltras ( Delta Mania ) mendapatkan sambutan yang sangat dingin dari para suporter Deltras.
Puncaknya berawal dari nyanyian Ultras Mania yang berisi pertanyaan kabar "piye... piye... piye kabare... piye kabare Delta Mania...", malah tidak direspons oleh Delta Mania, sebaliknya Delta Mania malah membalas nyayian tersebut dengan nyanyian yang berisi meledek dan menyakitkan.
Alhasil setelah pertandingan berakhir, para suporter Gresik United dihujani batu oleh para suporter Deltras. Untungnya pihak keamanan sigap dalam menanggapi tersebut, selama perjalanan pulang para suporter GU dikawal oleh Polisi. ( soed )

Selasa, 15 Desember 2009

Perkiraan DSP Gresik United v DELTRAS

GRESIK UNITED
19-Usman Pribadi, 5-Bernard Mamadou, 14-Fery Hadi, 3-Lan Bastian, 17-Heri Purnomo, 15-Kacung KM, 8-Onambele Basile, 23-M Mulyanan, 7-Daviv Faristian, 11-Basuki, 27-Ali Usman.
coach : Sasi Kirono

DELTRAS
16-Juni Irawan, 23-Adholpus, 18-Fabianto, 16-Riduan, 4-Budi Santoso, 7-Sackie T Doe, 5-Masudha, 19-Saragih, 26-Artur Assa, 10-Roberto Kwateh, 12-Kornelis Kaimu.
coach : Nus Yadera

Derby Jatim Pertama

Gresik United mentargetkan curi poin di kandang DELTRAS nanti sore dalam laga derbi Jatim perdana kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.
Dalam laga nanti sore GU mengalami kendala dengan 3 pilar utamanya yang cedera yaitu stoper Dedi Indra Kurniawan, Gelandang Herman Romansyah, dan Striker asal nigeria Angel Ebus.
Meskipun begitu, pelatih Gresik United ( Sasi Kirono ) sudah menyiapkan pengganti tiga pemain tersebut. ( soed )

Minggu, 13 Desember 2009

3 Poin yakinkan Ultras Mania

Kemenangan 4-1 atas PERSIS Solo pada hari sabtu tanggal 12 desember 2009 kemarin meyakinkan Ultras Mania ( julukan suporter Gresik United ) untuk selalu mendukung tim pujaan mereka ( Gresik United ).
Kemenangan tersebut tidak lain hasil dari gol O.J Basile dan Ali Usman, yang masing-masing menyumbangkan 2 gol nya ke gawang PERSIS yang dikawal Dedik T Yulianto.
Pada babak pertama, pertandingan berlangsung dengan tempo yang cepat, alhasil pada menit 13 O.J Basile berhasil memasukkan bola lewat tandukan kepala yang berhasil mengecoh gawang PERSIS Solo yg dikawal Dedik. Pada menit ke-24 Angel Ebus ditarik keluar akibat cedera yg agak ringan dan digantikan Ali Usman. Kemudian pada menit ke-33 Herman Romansyah ditarik keluar lapangan akhibat cedera engkel, dan digantikan oleh David Faristian. Hingga turun minum pertandingan masih unggul GU dengan skor 1-0.
Teliup pertandingan babak kedua berlangsug Ali Usman yg menggantikan Angel Ebus berhasil mendongkrak lini depan permainan GU, Ali yang meneruskan umpan dari Basuki berhasil memasukkan bola pada menit ke-52. Kemudian dilanjutkan gol dari O.J Basile pada menit ke-56 lewat tendangan bebas dari pojo sebelah kanan pertahanan PERSIS Solo. Pada menit ke-65 PERSIS berhasil memperkecil kedudukan lewat kesalahan M. Mulyanan yang di teruskan Ferry Anto dan tercipta gol. Menyusul gol dari PERSIS pertandingan berlangsung keras dan dengan tempo yg sangat cepat, alhasil pada menit ke-78 Ali Usman berhasil memastikan kemenangan GU lewat golnya. Hingga pertandingan berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan GU. ( soed )